MY CRAZY NOTE: MENGREKONSTRUKSI RENCANA HIDUP (lagi) Skip to main content

MY CRAZY NOTE: MENGREKONSTRUKSI RENCANA HIDUP (lagi)



MY CRAZY NOTE: MENGREKONSTRUKSI RENCANA HIDUP (lagi).






            Epilog: First of all, gue bakal confirmed mengapa visi gue buat produktif di Blog ini lagi-lagi gak tercapai, dari SMA ternyata hastag more productive in litelature still not happen, SUCH A MESS SERIOUSLY! But i still have cool reason guys hehehehe.


            Jadi alasan yang utama adalah gue  fokus pada dunia moot court, yang udah gue bahas beberapa bulan lalu dalam posting gue sebelumnya, dimana secara tidak langsung gue di contract untuk fokus dalam dunia ini for 4 semesters, jadi di semester 2 kemaren gue diberikan mandat untuk menjadi Jaksa penuntut umum, dari hal tersebut gue DITUNTUT untuk:


1.     Tidak Liburan dalam satu semester.

2.     Tidak Liburan walaupun itu libur semester.

3.     Tidak MAKAN Ice, Soda, Spicy things, FRIED CHICKEN, PADANG untuk 6 bulan.

4.     Pulang jam 11 malem tiap harinya selama 6 bulan.

5.     Rela gak banyak belajar pas UTS DAN UAS.

6.     Dan hal hal mengerikan lain.


Pada intinya, gue harus bertanggung jawab dan ikut berkontribusi dalam dunia moot courting ini, dan hal penting yang mesti gue deklarasikan adalah gue nganggap semua “strugle” tersebut dengan good way, kadang gue ngeluh karena hal itu manusiawi, tapi  gue selalu inget bahwa ini salah satu tujuan hidup gue, yaitu Belajar dan diusahakan selalu Haus akan pengetahuan.


Dan alasan yang menguatkan unsur ketidak rutinan gue dalam dunia litelatur ini, gue diberikan mandat kembali dalam divisi mooting dan secara tidak langsung gue dikontrak lagi untuk satu semester kedepan, inget dampaknya kan gue sampe bolos uas? Semoga hal itu bisa gue antispasi kedepanya.

Chapter one:

            “LIFE PLANING OR LIFE CHANGING?”


Pada awal-awal masa kuliah gue sudah disibukan beberapa AIM (amibitions in mind) yang harus gue capai, dari IPK harus 4, dapet beasiswa, IELTS gede, Dapet LPDP, atau lulus cepet dengan cumlaude. Dan apakah hal tersebut bisa dibilang sebagai the must life achivement? Kadang gue suka ketawa liat sosok gue yang dulu dengan ton-nan ambisi di otak, merangkai life path dengan sistematik dan tentunya sosok yang idealis. 


Dengan segala pemikiran tersebut, bodohnya gue sama sekali ga mikirin second route, dimana ketika Tuhan memiliki kehendak lain, yang mungkin better dari yang rencana sebelumnya. Kadang gue suka mikir kenapa gue sebodoh itu dengan melupakan aspek lain yang harusnya lebih prioritas, sosok usang gue yang dulu berorientasi kesuksesan finansial dan hal itu telah membutakan pandangan gue, gue sadar bahwa kesuksesan yang harus gue capai adalah kesuksesan batiniah.


Hal ini dibuktikan dengan kehendak tuhan yang gue pikir terlalu cepat untuk memanggil ibu gue, diusia 18 tahun jujur mental gue masih seperti anak SD yang masih perlu arahan seorang ibu, gue seseorang yang memiliki sifat ansos yang berkontradiksi dengan kebutuhan gue, dimana gue harus interact kepada orang, dan dulu yang menjadi media itu adalah ibu gue.


Ibu gue adalah seorang yang kuat, dia penderita beberapa penyakit mematikan. Tapi the purpose of her life is making me happy, dia paling ga bisa liat gue kesusahan ataupun sebagaimana mungkin mengantisipasi hal itu. Di masa sakitnya dia selalu treat gue dengan baik asal gue bisa senyum.


Gue baru sadar apa yang dijadikan life goals oleh ibu gue adalah kesuksesan batiniah, hal ini terbuktikan di masa sakitnya dia tidak pernah memikirkan penyakitnya namun selalu gue ataupun bapak gue. Dan itu dia yang sekarang gue coba tanamkan dalam filosofi hidup gue, dimana bahwa jika tujuan kesuksesan kita hanya bersifat finansial yang masih abstrak kita  belum tau gimana kedepannya, apakah rute yang kita buat sudah jadi best way, apa belum, dan kita masih belum tahu apa jalan tersebut buntu atau jalan menuju kejurang. Kekonkritan kesuksesan batiniah menurut gue dampaknya akan secara langsung kita rasakan, gimana kita bisa berbakti kepada orang tua, gimana kita bisa berkontribusi dalam masyarakat ataupun membangun negara, bukan hal yang sulit karena banyak cara dan jalan yang bisa kita lalui.


Oleh sebab itu, gue mulai ubah beberapa life achivement gue agar bisa sejalan dengan life goals gue, yaitu bagaimana agar diri gue bisa bermanfaat bagi orang lain no matter kurangnya diri gue asalkan tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain maupun dalam diri gue.


Comments