Gue
sekarang baru nyadar ketika tujuan hidup gue seutuhnya itu Cuma pengen dapetin
prestise dan strata sosial di masyrakat, hidup gue saat ini hanya terfokus pada
sesuatu yang nyatanya bullshit tanpa impact yang baik bagi hidup gue. Gue baru
nyadar ribuan waktu gue habis buat hal yang jadi sampah, materi gue yang hangus
dan sebenarnya bisa dijadikan manfaat bagi masyarakat atau hidup gue sendiri.
Gue
baru nyadar bagimana keinginan gue yang utamanya hanya buat dapet sanjungan
dari orang lain yang nyatanya cuma bikin hidup gue lebih buruk, gue baru nyadar
gue terlalu sibuk dengan sosmed gue tanpa menyadari secara perlahan itu semua
menjadi silence killer. Dan gue baru nyadar bagimana hidup gue Cuma pengen
dapet prestise.
Gue
terlalu sibuk karena malu dengan apa yang gue dapetin saat ini, dan gue ga
memahami kenapa gue harus malu?, kenapa
gue harus berjuang akan sesuatu yang nyatanya hanya bikin idup gue tambah haus
dengan kekuasaan. Gue sampai ga bisa menikmati apa yang diberikan oleh Tuhan
dan kedua orangtua gue. Gue baru sadar bagaimana gue selalu merasa menyerah
terhadap lingkungan sosial tanpa menyadari bahwa gue juga sebagian dari sampah
lingkungan. Gue kadang angkuh dengan selintingan keunggulan gue yang nyatanya
takan menjadikan diri gue dapat merubah lingkungan.
Gue
baru sadar diri gue saat ini hanya menjadi budak prestise, gue bagai fakir yang
berjuang minta belas kasih orang. Gue jika selalu melakukan hal kayak gini
mungkin gabakal merasakan bagaimana menjadi manusia, gue terlalu rapuh untuk
menerima kritikan dan sangat kuat buat nerima bullyan, Ada yang salah kan
dengan hidup gue, dimana gue seakan peduli dengan citra yang bentuknya tak
nyata. Gue tau beberapa orang sering mencemooh gue dengan lifestyle gue, tapi
gue selama masih bisa bernafas gabakalan bisa untuk ngebully atau judge
something yang ga bisa ngebangun diri mereka.
Gue
sama sekali ga terima paham jika seorang yang sakit akan balas dendam untuk
melakukan hal yang sakit itu kepada orang lain, gue pikir dia akan terlalu
sakit merasakanya dibandingkan untuk melakukan itu kepada orang lain. Dan jika
ada seseorang yang menyakiti baik mental maupun fisik kepada orang lain, gue
anggap itu, seorang yang gapunya tujuan dan arah hidupnya sendiri. Rofiki
akhirnya gue give up dari semua bullshit ini.
Comments
Post a Comment